Sekitar tahun 1991, di sebuah dusun
kecil di tengah-tengah antar Tembelang dan Tambakberas. Tepatnya di Petengan
Tembelang Jombang datang seorang kyai muda yang tampan dan gemilau pikirannya,
beliau bernama Kyai Imron Jamil. Kedatangannya di desa itu semula ingin mencari
rumah kontrakan sebagai tempat tinggal beliau sekaligus istri tercintanya (ibu
nyai Dra. Hj. Titi Maryam).
Mengingat beliau baru saja usai
merantau dan menuntut ilmu di KH. Djamaluddin Ahmad Tambakberas sekaligus
lulusan pendidikan–pendidikan formal di Tambakberas seperti MI-BU, MMA-BU,
STIT-BU maka beliaupun tidak mau jauh– jauh dari Tambakberas. Pun juga beliau
masih melanjutkan pendidikannya di STIT-BU.
Akhirnya beliau pun tinggal di rumah
sebelah timur warung Mak Ti (sekarang). Selama ±2 tahun beliau tinggal disitu.
Setelah itu beliaupun pindah dan ngekost di sebelah mushalah Authon petengan
Jombang.
Di tempat itulah beliau mulai menampung
anak-anak, dlu’afa’ dan teman-teman sederajatnya yang ingin sekaligus
minatbelajar pada beliau.
Pada tahun 1994 beliau sudah memilih ±8
santri yang berasal dari berbagai daerah atau kota seperti Tuban, Lamongan,
Blora, Tulungagung, dan lain-lain. Santri-santri itu pun kebanyakan kuliah
sekaligus ngawula (mengabdi) pada kyai Imron. Walaupun saat itu Kyai Imron juga
belum memiliki rumah sendiri.
Awal yang cemerlang bagi sesosok kyai
mudah yang pada saat tu juga masih mengajar di MAN dan pendidikan yang lain.
Kyai Imron cenderung memliki pemikiran yang nyeleneh (aneh). Setiap apapun yang
beliau hadapi, baik masalah, tantangn atau problem-problem kehidupan beliau
lebih menitik beratkan pada solusi yang lebih menyendiri dan berliku, “Intine
seng penting nyampe pada tujuane” begitu kata beliau.
Sebab itulah tak heran jika sosok kyai
muda itu di idolakan oleh para muridnya juga para temannya, sehingga tak ayal
makin lama santri dan peminat untuk belajar pada beliau.
Karena banyaknya santri yang berminat
belajar padanya, beliaupun mempuyai niatan untuk membeli tanah sekaligus
mendirikan rumah sendiri pada tahun 1997/1998 beliau mencari tanah kosong yang
dijual. Singkat cerita beliau menemukan tanah yang berdiri rumah kosong, dan
cenderung mistis.
Konon rumah tu sangat angker dan tak
satu pun orang berani membelinya. Akhirnya Kyai Imron datang dan mengajukan
diri untuk membeli tanah itu. Dengan biaya yang terjangkau Kyai Imron pun
membeli tanah seluas 16x30m2 yang letaknya sebelah timur jalan raya
KH Wahab Chasbullah tambak beras Jombang Lebih tepat lagi 50 M sebelah utara
lapangan tambak beras.
Disitulah Kyai Imron membangun rumahnya
(sampai sekarang masih seperti dulu) dan membayang semua santrinya ke rumah
itu. Semakin lama para peminatnya sekaligus anak mudah yang ingn belajar
padanya pun kan bertambah. Hal itu membuat beliau berfikir dan berniat
mendirkan pondok/asrama. Beliaupun akhrnya sowan pada guru mursyidnya (KH Abdul
Jalil Mustaqim) guru mursyid thorekot syadziliyah atas izin syeh Abdul Jalil
akhirnya Kyai Imron membangun pondok Disisi kanan kiri rumahnya
Sampai tahun 1999 Kyai Imton sudah
mempuyai ±20 santri. Ketika itu pondok itupun belum memilki nama tersendiri,
hanya dikenal sebagai “pondoknya Kyai Imron”. Pada akhir tahun 1999 atas
inisiatif dari KH Abdul Jalil Mustaqim pondok itu diberi nama “Kyai Mojo”.
Kyai Mojo diambil dari nama panglima
perang, ahli strategi sekaligus orang kepercayaanpageran diponegoro. Dengan
Tasyabbuh dan Tafaul pada nama pangeran Kyai Mojo. Kyai Jalil berharap kelak
diakhir nanti para santri Kyai Mojo menjadi pemikir kondang, ahli strategi,
kuat dan tangguh dalam menghadapi semua tantangan seperti pangeran Kyai Mojo.
Pangeran Kyai Mojo lahir pada tahun
1792 masehi dan wafat pada tahun 20 desember 1849. Beliau belajar ilmu agama di
gading klaten dan belajar ilmu kanuragan di ponorogo. Nama aslinya adalah Imam
Muslim Mohammad Kholifah. Beliau menjadi ulama’ dan mendirikan pesantren di
desa Mojo sehingga masyhur dengan Kyai Mojo (kyai dari Mojo).
Dengan resminya nama pondok pesantren
Kyai Mojo pada tahun 1999 tersebut mulailah semua santri, masyarakat dan para
pendatang mengenal dan melekatkan nama Kyai Mojo sebagai nama pondok asuhan KH
Imron Djamil.
Sumber:
kyaimojo.blogspot.com
Alhikam001a.mp3
|
|
Alhikam001b.mp3
|
|
Alhikam002a.mp3
|
|
Alhikam002b.mp3
|
|
Alhikam003a.mp3
|
|
Alhikam003b.mp3
|
|
Alhikam004a.mp3
|
|
Alhikam004b.mp3
|
|
Alhikam005a.mp3
|
|
Alhikam005b.mp3
|
|
Alhikam006a.mp3
|
|
Alhikam006b.mp3
|
|
Alhikam007a.mp3
|
|
Alhikam007b.mp3
|
|
Alhikam008a.mp3
|
|
Alhikam008b.mp3
|
|
Alhikam009a.mp3
|
|
Alhikam009b.mp3
|
|
Alhikam010a.mp3
|
|
Alhikam010b.mp3
|
|
Alhikam011a.mp3
|
|
Alhikam011b.mp3
|
|
Alhikam012a.mp3
|
|
Alhikam012b.mp3
|
|
Alhikam013a.mp3
|
|
Alhikam013b.mp3
|
|
Alhikam014a.mp3
|
|
Alhikam014b.mp3
|
|
Alhikam015a.mp3
|
|
Alhikam015b.mp3
|
|
Alhikam016a.mp3
|
|
Alhikam016b.mp3
|
|
Alhikam017a.mp3
|
|
Alhikam017b.mp3
|
|
Alhikam018a.mp3
|
|
Alhikam018b.mp3
|
|
alhikam019a.mp3
|
|
alhikam019b.mp3
|
|
alhikam020a.mp3
|
|
alhikam020b.mp3
|
|
alhikam021a.mp3
|
|
alhikam021b.mp3
|
|
alhikam022a.mp3
|
|
alhikam022b.mp3
|
|
alhikam023a.mp3
|
|
alhikam023b.mp3
|
|
alhikam024a.mp3
|
|
alhikam024b.mp3
|
|
alhikam025a.mp3
|
|
alhikam025b.mp3
|
|
alhikam026a.mp3
|
|
alhikam026b.mp3
|
|
alhikam027a.mp3
|
|
alhikam027b.mp3
|
|
alhikam028a.mp3
|
|
alhikam028b.mp3
|
Ditulis oleh : abinadine.blogspot.com ~ Official
Anda sedang membaca postingan tentang Pengajian Tasawuf Kitab Hikam Bersama KH. Imron Jamil.MP3. Anda boleh mengcopy paste atau menyebarluaskan postingan ini, namun jangan lupa untuk meletakkan link di bawah ini sebagai sumbernya.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين